I recently moved to Brooklyn and I need to find affordable car insurance for my car. Any suggestions?

I recently moved to Brooklyn and I need to find affordable car insurance for my car. Any suggestions? ANSWER: I recommend one to try this internet site where one can get rates from the best…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Sepakbola dan Politik

Saat tahun politik seperti saat ini, semua unsur masyarakat sangat gemar membahas politik. Dari di kehidupan nyata hingga beranda sosial media atau dari gang-gang sempit di antara pemukiman padat hingga jalan protokol di antara gedung bertingkat. Pembahasan kadang bisa memperluas cara pandang kita, kadang juga bisa memecah meja makan keluarga menjadi dua.

Sebagai olahraga paling terpopuler di dunia menjadikan sepakbola sebagai magnet bagi banyak kepentingan. Baik kepentingan ekonomi seperti para pemilik klub yang mencari keuntungan dari kantong para supporter, atau seperti klub divisi 2 liga Inggris Forest Green Rovers FC yang fokus dengan isu global warming dengan contoh stadion paling ramah lingkungan milik mereka dan masih banyak pergerakan lain nya. Lalu bagaimana dengan politik? Apakah sepakbola tidak bisa dipisahkan oleh politik? Atau malah jangan ada campur tangan politik di dalam sepakbola?

Dari daratan eropa

Ada bangsa catalan yang menjadikan FC Barcelona sebagai identitas politik mereka. Klub yang berdiri pada tahun 1899 ini sangat politis, hingga mereka mempunya jargon “ mes que un club” (lebih dari sebuah klub). Jargon yang menggambarkan bahwa klub ini sudah bukan hanya tentang di dalam lapangan saja. Penggunaan kata tersebut juga tidak terlepas dari sejarah klub dan bangsa catalan yang selalu mendapatkan tekanan dari rezim Franco. Pada masa itu Franco melarang segala sesuatu yang berbau catalan dari bendera, atribut hingga bahasa catalan dilarang. Franco juga mencoba menekan FC Barcelona dengan kebijakan agar menghilangkan identitas catalan dari FC Barcelona.

Maka dari itu bangsa catalan mengkampanyekan nasionalisme melalui sepakbola. Upaya tersebut dimulai dari interaksi antar supporter menggunakan bahasa catalan, interaksi lain nya memlalui spanduk yang berisikan identitas catalan yang sering terlihat di dalam stadion Camp nou. Pemilihan pemain inti juga tidak terlepas dari keturunan asli catalan, seperti xavi, iniesta fabregas dll

Dari daratan amerika latin

Di Brasil, sepakbola bukan hanya sebuah permainan olahraga melainkan sekaligus menjadi budaya bagi masyarakat brasil. Bahkan sepakbola dianggap olahraga nasional. Banyak pemain top yang berasal dari negara ini seperti Cafu, Ronaldo da silva, Ronaldinho dll. Dengan kegeniusan nya di lapangan dan luar lapangan ada satu pemain yang tidak bisa dilupakan oleh masyarakat brasil yaitu Socrates. Dia bukan seorang filsuf yunani, ayahnya yang sangat gemar membaca sengaja memberi nama anaknya seperti seorang filsuf. Tak jarang socrates disebut seorang filsuf sepakbola, bukan karena namanya tapi memang ia sangat pemerhati politik dan tak segan membawa semangat politiknya saat bermain dilapangan hijau. Ia sangat anti-pati terhadap pemerintah junta militer yang sudah berkuasa sejak tahun 1960an. Socratesa yang saat itu aktif sebagai anggota Partai buruh Brasil, Ia sangat aktif vokal mengkampanyekan pemilu langsung brasil tahun 1980.

Sudah hampir 2 dekade kepemimpinan junta militer Brasil, sifat pemerintah yang otoriter mengakibatkan semua sendi-sendi kehidupan masyarakat Brasil ikut dikontrol oleh mereka. Sepakbola olahraga nasional masyarakat brasil juga tidak luput dari kontrol junta militer. Akhirnya Socrates membuat gebrakan, sebelum pertandingan ia menyablon bagian belakang belakang jerseynya dengan tulisan “Democracia corinthiana” yang memiliki makna wujud agar sistem negara Brasil menjadi demokratis. Socrates juga kerap mengkritik Pele yang kala itu sangat dekat dengan pemerintahan junta militer. Salah satu kritiknya terhadap pele adalah menyebutnya “sampah kapitalisme”.

Dari daratan afrika

Politik Apartheid atau politik pemisah pertama kali dicanangkan pada tahun 1930 hingga berakhir 1990 di Afrika Selatan. Pada era apartheid semua kebijakan terpisah berdasarkan warna kulit seperti land act yaitu undang undang yang memgatur masyarakat kulit hitam dilarang memiliki tanah di luar wilayah yang telah diatur atau group areas act yaitu undang undang yang mengatur pemisahan tempat tinggal berdasarkan warna kulit. Politik apartheid yang sudah lama digunakan ini akhirnya mengakar oleh masyarakat Afrika selatai hingga berefek ke urusan olahraga. Masyarakat kulit putih yang selalu membanggakan olahraga rugbi nya dan sering bersikap diskriminasi jika masyarakat kulit hitam ingin memainkan olahraga rugbi. Maka, masyrakat kulit hitam juga menggunakan sepakbola sebagai alat perlawanan terhadap sikap diskriminasi yang mereka rasakan. Mereka mengkampanyekan olahraga yang sederhana yang siapa saja bisa memainkan nya ini sebagai olahraga anti-apartheid. Tetapi, rugbi dan sepakbola seakan menjadi penegasan bahwa apartheid masih kental di Afrika Selatan.

Ditangan Nelson mandela presiden pertama kulit hitam afrika selatan ini olahraga yang awal nya menjadi sebagai penegasan apartheid yang masih kental pada masa itu. Malah menjadi alat pemersatu masyarakat Afrika Selatan. Pada awalnya dianggap mustahil, tetapi Mandela percaya bahwa olahraga bisa dipakai melawan apartheid. Menurut Mandela olahraga mempunyai kekuatan untuk menghilangkan batasan yang ada. Ini terjadi saat Mandela dipenjara di Pulau Roben. Di pulau itu, mandela kerap mengadakan pertandingan sepakbola meskipun seringkali dibubarkan oleh sipir penjara. Menurutnya sepakbola lebih dari olahraga. Sepakbola telah menciptakan harapan dan membuat para tahanan merasa lebih hidup meskipun sedang berada dibalik jeruji besi.

Mandela akhirnya mengajukan piala dunia 2006 tetapi ditolak, ia kalah dengan Jerman. Tetapi ia berhasil meyakinkan FIFA untuk mengadakan piala dunia 2010 di Afrika selatan. Piala dunia 2010 diharapkan bisa membersihkan sisa-sisa apartheid dan seluruh masyarakat Afrika Selatan bisa ikut merayakan nya tanpa pandang bulu. Mungkin saat tahun 2010 Mandela sudah tidak menjadi presiden, tetapi Mandela harus berbangga pemikiran dan niatnya untuk menyatukan dan mensetarakan kulit putih dan kulit hitam lewat piala dunia di anggap berhasil.

Dari daratan asia

Dari salah satu kota tertua didunia terdapat salah satu derbi paling panas di muka bumi ini yaitu derbi Istanbul. Ada tiga klub yang mempunya basis suporter terbesar dan sejarah panjang di kota Istanbul yaitu Galatasaray, Fenerbache dan Besiktas. Tapi yang diantara ketiga klub itu yang paling panas yaitu saat Galatasaray bertemu dengan Fenerbache.

Sejarah awal berdirinya Galatasaray di sekolah tinggi Galatasaray tahun 1905. Sebuah sekolah elite yang kala itu sudah memakai kurikulum eropa. Sekolah tersebut berada di kota istanbul yang masuk wilayah benua eropa. Di distrik yang juga bernama Galatasaray ini di tempati oleh para aristokrat turki. Identitas ini yang menjadikan Galatasaray disebut sebagai klub yang mewakili para aristokrat. Sedangkan Fenerbache berada di Istanbul bagian benua asia tepatnya di distrik Kadikoey. Di distrik ini merupakan tempat bagi para pengusaha tinggal yang juga menjadikan Fenerbache mewakili para kelas borjuis. Berbeda dengan Galatasaray dengan identitas klub Aristokrat dan fenerbache dengan identitas kaum borjuisnya. Besiktas adalah klub yang mewakili para kelas pekerja. Aroma rivalitas sangat kental jika pertandingan mempertemukan ketiga klub tersebut. Pengroyokan, korban luka hingga korban jiwa menjadi track record derbi Istanbul ini.

Tapi aroma rivalitas ini hilang sejenak, tepat nya pada tanggal 28 mei 2013. Para suporter bersatu di Taman Gezi. Pada saat itu pemerintah Erdogan akan membangun replika barak militer ustmaniyah dan pusat pembelanjaan. Yang di nilai bagi sebagian aktivis kurang tepat, di karenakan Taman Gezi adalah salah satu area terbuka hijau yang rersisa di kota Istanbul. Aksi penolakan ini menjadi awal perlawanan terhadap pemerintahan erdogan yang dinilai mulai otoriter. Aksi yang dilakukan para suporter awalnya hanya spontan dikarenakan pendekatan yang dilakukan oleh aparat menggukanan cara kekerasan menjadi pemantik aksi protes dan solidaritas terhadap demonstran semakin besar.

Para suporter membentengi dalam upaya melindungi para demonstran lainya. Mereka juga tak segan melawan balik aparat yang melakukan tindakan reprensif, dikarenakan berhadapan dengan aparat sudah biasa bagi mereka. Diantara ketiga kelompok suporter Besiktas yang paling banyak dikarenakan sebagian besar dari mereka paling melek politik dan berhaluan sayap kiri. Lalu diikuti Fenerbache yang identik dengan citra nasionalisme nya sejak dahulu. Dan galatasaray, sebagian besar suporter galatasaray memilih tidak mengikuti aksi dikarenakan ketua suporter mereka dekat dengan pemerintah erdogan. Tetapi tidak menghalangi suporter galatasaray yang lain untuk ikut bergabung.

Bagaimana dinegara ini?

Jika di eropa ada FC Barcelona yang di jadikan oleh bangsa catalan untuk mengangkat jiwa nasionalisme nya. Dari Indonesia ada Voetbal Boemipoetra. Klub ini juga dikemudian hari berubah nama menjadi Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ). Yang pada masa setelah kemerdekaan berubah nama menjadi Persija Jakarta.

Jacatra pada penamaan VIJ dipilih sebagai lambang perlawanan terhadap kolonial karena dinilai lebih Indonesia di banding batavia yang identik dengan para penjajah. Karena pada masa itu kota jakarta masih bernama Batavia. Jersey tradisional Persija juga berwarna merah dan putih semakin menggambarkan bahwa VIJ adalah identitas Indonesia.

Lahirnya Persija tidak bisa dipisahkan oleh peristiwa kebakaran di Gang bunder daerah pasar baru pada tahun 1928. Kala itu para pemuda ingin mengadakan pertandingan amal di lapangan deca park milik klub Belanda, Hercules. Namun mendapat pelarangan dari pekumpulan sepakbola yang dikelola belanda. Memang sejak masa kolonial belanda kira-kira di awal abad 20 sepakbola sudah berkembang di Hindia Belanda. Tepat nya ketika kebijakan baru dikenal politik etis atau politik balas budi mencuat dan pada tahun 1901 Ratu Belanda Wilhelmina mengeluarkan maklumat politik etis pun di resmikan. Salah satu dampak dari perubahan tersebut adalah mulai berkembangnya ideologi nasionalisme, komunisme, sosialisme dan isme lain nya. Menurut sejahrawan JJ Rizal saat perang ideologi ini sepakbola mulai berkembang.

Pada masa penjajahan diskriminasi dalam sepakbola sangat kental. Warga inlanders (boemiputra) tidak diizinkan bergabung ke klub sepakbola belanda dan melarang menggunakan lapangan sepakbola yang dimiliki belanda. Sikap diskriminasi ini yang membuat MH Tamrin membeli sebidang tanah di petojo seharga 2.000 gulden. Lapangan ini akhirnya digunakan sebagai pusat olahraga bagi masyarakat boemiputra. Dilapangan ini jugq VIJ mulai berjuang melawan penjajah melalui lapangan hijau.

Dari Italia ada Silvi Berlusconi yang menjadikan AC Milan sebagai kendaraan politik. Dari indonesia ada Dody Alex Noerdin yang menjadikan Sriwijaya FC sebagai kendaraan politiknya. Hanya yang membedakan nya Berlusconi berhasil menjadi pemimpin Italia sedangkan Dody harus kalah di Pilkada Gubernur Sumatra Selatan. Sriwijaya FC sebenarnya pada awal musim sangat meyakinkan dengan terlihat sangat royal untuk prekrutan pemain, Sriwijaya FC terlihat mempunya target juara liga 1 2018.

Sampai akhirnya datang hari dimana Pilkada Gubernur Sumatra selatan dilaksanakan. Ternyata hasil nya tidak sesuai ekspetasi, dody kalah di Pilkada tersebut. Sriwijaya FC pun menampilkan grafik yang turun setiap pertandingan liga 1. Puncaknya dody memilih turun dari Presiden Sriwijaya FC. Eksodus pemain pun terjadi memasuki putara kedua liga 1. Ada sembilan pemain keluar dari Sriwijaya FC. Eksodus ini ditengarai isu krisis finansial yang dialami Sriwijaya FC setelah mundurnya Presiden klub. Sriwijaya FC harus berjuang keras di sisa kompetisi liga 1 2018. Tapi karena faktor internalnya sudah hancur, Sriwijaya FC akhirnya harus terdegradasi ke liga 2. Ini kali pertama Sriwijaya FC terdegradasi semenjak tim ini berubah nama dari Persijatim.

Sebagai olahraga yang paling populer diseluruh dunia, menjadi salah satu aset berharga yang dimilki sepakbola. Bagi politikus seperti Silvio Berlusconi (mantan pemilik AC Milan) atau Dody Alex (mantan president Sriwijaga FC) sepakbola adalah kendaraan politik yang berharga. Sebagai kendaraan politik sepakbola memiliki masa yang banyak. Memilki militansi dan loyalitas dari para pendukung nya. Mungkin Dody bernasib kurang beruntung. Tapi ada banyak contoh di Indonesia yang berhasil, ada edy rahmayadi jabatan ketua pssi dan pemilik Ps TNi dan PSMS yang berhasil menjadi Gubernur Sumatra Utara. Atau para pemimpin daerah yang memilih untuk juga memiliki klub sepakbola di kotanya akan menjadi sebuah branding tersendiri jika klub tersebut meraih prestasi atau sekedar menaikan popularitas di daerah tersebut. Ada klub liga 1 Persela lamongan yang dimiliki bupari lamonga. Ada Persipura Jayapura yang dimiliki mantan walikota jayapura. Dan masih banyak lagi jika melihat klub yang berada di liga 2 dan liga 3.

Selain sebagai alat kendaraan bagi para politikus murahan yang hanya fokus mencari jabatan dan melanggengkan nya. Muncul juga suporter yang menjadikan sepakbola sebagai media perlawanan dan sikap politis seperti para suporter di kota Istanbul. Di Indonesia juga mulai muncul kelompok suporter yang melek popitik dan berani bersikap politis. Seperti Bandung Supporter Allince yang muncul dari reruntuhan bangunan di Tamansari,Bandung. Seperti yang dikutip metaruang.com “Bandung Supporter Alliance menyatakan sikap sebagai wadah suporter baik firm atau individu yang mempunyai semangat anti-fasisme, anti-rasisme, anti-seksisme, anti-penindasan dan anti-kapitalisme. Semangat lain yang mereka pegang adalah persaudara”.

Perlawanan juga muncul dari luar kota bandung. Tidak jarang para suporter menyelipkan spanduk dengan isi tulisan yang menyentil pemerintah. Ada thejakmania dengan coretan menolak reklamasi teluk jakarta ditribun SUGBK. Suporter Bali United dengan menolak reklamasi teluk Benoa. Dari liga 2 ada suporter dari sekitar kota lereng Gunung Slamet yang menolak proyek PLTPB. Atau aksi solidaritas terhadap perlawanan dinkendeng oleh beberapa suporter di Indonesia.

Memang sepakbola memiliki hubungan yang unik, bagi seglintir golongan sepakbola tidak boleh ada dicampur tangan politik tapi bagi segelintir orang lain nya sepakbola memang tidak boleh ada campur politik. Dalam statuta FIFA pasal 17, yang berisi bahwa setiap federasi sepakbola negara anggota FIFA harus bebas dari intervensi pemerintah. Lebih jauh dalam pasal itu dinyatakan sepakbola harus independent, harus bebas dari unsur politik termasuk politisasi. FIFA seolah lupa diri, bahwa pendanaan utama federasi anggotanya bersumber dari sektor politik, dalam hal ini pemerintah negara asal federasi.

Seperti dua mata pisau, sepakbola dan politik tidak selalu baik tapi juga tidak selalu buruk. Terkadang hadir sebagai pemersatu, membuat kebahagiaan dan bisa menciptakan sebuah harapan. Tetapi terkadang muncul sebagai biang keladi perpecahan dan peperangan.

Jika sepakbola adalah dua mata pisau, sudah seharusnya kita mempunya sikap. Sebagai contoh diera sekarang ini apakah igin sepakbola sebagai kendaraan politik oleh poltikus? Atau sebagai alat perlawanan? dalam hal ini bisa dengan melawan rasisme dan diskriminasi menggunakan semangat persatuan sebagai sesama manusia. Atau mungkin ingin bersikap Apolitis?. Semua kembali kedalam diri pribadi masing individu.

Add a comment

Related posts:

Five Elements of a Successful Roku Channel

Since I developed and launched my first Roku channel five-plus years ago, a lot has changed, not just in the platform itself, but in the quality of channels being presented, the quality of content…

Turkish Translation Services

Turkish document translation services are specialized services that provide accurate and culturally appropriate translations of various types of documents, including legal, financial, medical…

Cop Or Gang?

I was sitting at my office, at the police station. Everything was calm my boss was on the phone, and my friend/partner was typing up some stuff on the computer. My boss started talking louder. Within…